PASAL HATI
Karya: iis wulandari
(MHSWA PGSD UNP SUMBAR)
Senin 5 januari 2015
Namaku
Wita, dilahirkan disebuah desa kecil di Rokan Hilir salah satu kabupaten yang
ada di provinsi Riau. Tidak begitu terkenal desa ini, tapi aku senag tinggal
disini. Walaupun tempat ini tidak begitu indah pemandangannya seperti daerah
yang telah aku jelajahi sampai sekarang.
Dibesarkan
dengan kedua orang tua yang begitu sangat menyayagi aku. Ayah ku bekerja
sebagai buruh bangunan dan ibuku seorang guru honor. Singkat cerita aku
disekolah kan di SD 006 Bangko Bakti, SMP N 2 Bangko Pusako dan SMA N 1 Bangko
pusako. Jika mendengar riwayat pendidikan ku pasti yang akan terpikir adalah
hal yang paling mengesankan selama bersekolah. Semua orang di dunia ini
mempunyai sendiri kisah-kisah unik termasuk diriku. Dan di setiap cerita-cerita
itu akan berbeda kronologinya. Tidak akan pernah ada yang sama disetiap
cerita,apakah itu orang yang mengalaminya,atau cerita kejadiannya. Dan di
setiap cerita itu pasti akan ada cerita yang paling diingat dengan sebab
berbagai hal.
Bermula
dengan pertanyaan sepupu ku yang beberapa minggu lalu datang dari Malaysia.
“ Tak ade boy friend ke dek?”
tanya sepupu ku.
Saat itu aku langsung terdiam
sejenak, sambil memikirkan makna kata boy friend. Tentu saja bingung, ya
bingung se bingung bingungnya. Se usia anak SMP saat saya dulu sangat polos
kali. Mengapa tidak, dalam bahasa inggris yang saya tahu tentang boy friend
adalah teman laki-laki. Belum tahu makna sesungguhnya dari 2 kata berbahasa inggris
itu. Dengan tanggapan yang sangat polos aku pun langsung menjawab” udah bg, tak
mungkin la tak punya”.
Mendengar jawaban ku ini sepupu
ku malah kaget,,,
“ Cepat sangat dek, awak tu kecik
lagi, dah pandai pula nak becewek, abang je tak ade awek la” jawab sepupuku.
Haaaaaa... langsung
terheran-heran. Bagaimana tidak ternyata makna boy friend yang aku pahami
sangat jauh berbeda dengan bahasa yang digunakan abang sepupu ku ini.
Berhari-hari
berpikir mengenai boy friend yang dikatakan oleh abang sepupuku. Bercerita
sedikit tentang jauhnya perbedaan remaja sekarang dan remaja yang tumbuh se
level dengan aku dulu. Remaja di zaman aku dulu, jangankan berpacaran. Kenalan
dengan teman sebaya laki-laki aja sudah takutnya luar biasa. Bahkan aku masih
berpikir kalau perempuan dan laki-laki jika berpegangan tangan maka perempuan
itu akan hamil. Nah, kalau remaja sekarang pacaran sebagai syarat untuk GAUL.
Itulah yang aku pikirkan tau apa sih tentang GAUL anak remaja sekarang.
Ditambah dengan cerita NARKOBA yang tak pernah berhenti, dan PERGAULAN BEBAS
yang makin marak.
Ya, itulah
akibat CINTA. Cinta merupakan hal yang dimiliki oleh semua orang. Cinta adalah
hak semua orang. Tapi perwujudan dari cinta itu yang tergantung oleh orang yang
memilikinya.
Berlanjut
dengan cerita ku lagi. Ketika mulai menjalani masa sekolah SMA yang kata
orang-orang adalah masa yang paling indah dalam semua jenjang pendidikan. Sifat
remaja yang selalu ingin tau,membuat ku penasaran dengan hal itu.
Di dalam kelas
saat mata pelajaran Ppkn aku bertanya pada temanku. Sani, ya sani ini adalah
teman akrab ku sejak SMP.
“ Sani, aku mau tanya boleh kan?”
“ Boleh, mau tanya apa wit?”
jawabnya.
“ Sebenarnya yang buat masa SMA
itu indah kata orang-orang apa sih?
“ Jangan bilang kamu gak tau wit,
kamu dah besar lho?
“ Beneran gak tau san, serius
aku”
“ Hmmmm.. iya deh. Yang buat masa
SMA itu indah adalah pacaran wit”
“ Haaa... Cuma itu aja. Ahhhh
biasa aja tu kedengarannya san” jawab ku
“ Eleh.. kamu belum pernah suka
sama laki-laki ya?”
“ Suka itu ya pernah, tapi Cuma
sebatas kagum aja san, gak lebih”
“ Sama siapa memangnya?” tanya
sani heran.
“ Malu bilangnya san, ntar aja
ya. Kita masih belajar ni. Marah pula nanti bapak,bisa gawat dunia akhirat
kita”. Jawabku meyakinkan sani.
Akhirnya
kami melanjutkan belajar sampai selesai. Lonceng berbunyi menandakan waktu
istirahat telah sampai. Kamipun keluar kelas menuju kantin sekolah. Waktu aku
duduk di katin sekolah, sani tiba2 menghampiriku dam memanggilku dengan suara
agak keras.
“ Hay wit,”
“ Aaaaaaaaa... saniiii yang betul
aja kalau mau manggil orang”
“ Terkejut ya wit?”
“Mau bunuh aku atau apa?” jawabku
marah
“ Sorry wit, eh wit.. aku mau
tanya ni. Siapa orangnya, kasi tau dong wit..” jawab sani memaksa
“ Endy san.. “ jawabku pelan
“ Ooo, pantaslah kamu tertarik
dengan dia. Aku saja kalau tidak pacaran sama si Adi. Pasti aku mau sama dia”
Aku melirik sani, dia pun
tersenyum seakan-akan senang melihat teman satunya ini menyukai teman
laki-laki.
Tidak
pernah ada yang tau bahwa aku menyukai Endy sejak pertama sekolah SMA,namun
semua itu aku tutup rapat-rapat. Sampai kelas XII SMA rasa suka itu tetap aku
simpan rapi layaknya buku dalam lemari buku. Memang aku akui hati tidak bisa
main-main dengan perasaan. Sekali tertuju pada hati lain, untuk pindah ke hati
yang lain butuh waktu. Tidak semudah menyukai,mencintai dan menyayangi orang
lain. Hingga akhirnya selesai sudah masa belajar ku di SMA, tidak ada kenangan
yang indah, tidak ada hal yang harus di ingat untuk kenangan selama tiga tahun
di SMA. Berlanjut cerita ini ke masa
kuliah ku.
Memasuki
perkuliahan semester pertama, diriku sempat jatuh hati dengan seorang abang
senior di kampusku( ehemmm J
). Siapa yang tidak jatuh hati dengan abang seniorku yang satu ini, jelas sudah
wajah yang tampan, ibadah yang memang teruji jika dilihat dari orangnya, sifat
ramah yang tak pernah luput dari senyum simpulnya. Teringat dengan Endy, jujur
saja masih ada perasaan suka. Tapi baru kali ini aku bingung dengan perasaan.
Betapa tidak PASAL HATI yang satu ini merepotkan ku ternyata.
Ketika
aku berada di kantin sekolah, tiba-tiba serasa ada yang memanggilku,
seperti.................suara.................yang benar saja( dalam hatiku
bertanya)
“ Wita”
“Ya” aku laangsung menjawab walau
tak tau itu suara siapa.
Nah.. ternyata aku lupa memberi
tahu siapa nama abang seniornya( hehehe :v). Nama abang tu Azlan.
“ Besok ada reqruitment
organisasi FORUM STUDI ISLAM di kampus, ikut gak?”
Ketika itu aku maw bilang apa,
pikiranku serasa berhenti pada pandangan sesosok manusia itu. Tiba-tiba terdengar
suara agak keras, serasa memanggilku dengan arah suara tepat didepanku.
“Wita.... wita...”
“ Ha.. iya bang” jawabku terkejut
“ Kok melamun Wit, o iya wit,
kalau berminat ingin ikut ajak teman-teman yang lain ya”
“Iya kak,insyaallah” jawabku
datar.
Dimulai dari
percakapan itu, hari-hariku berubah 180 derajat dari sebelumnya. So pasti
kenapa tidak, setiap hari aku ingin mengetahui apa saja kegiatan dari abang
azlan. Dari mulai jam kuliahnya,kapan saja waktu dia keperpustakaan, dan yang
paling jelas aku pasti tau jadwal dia datang ke rapat organisasi.
Beberapa bulan
kenal dengannya,hubungan kami kami akrab. Karena memang aku mempunyai sifat
ingin tahu yang sangat tinggi. Jadi kalau ada ilmu agama yang tidak aku ketahui
tetap saja aku akan bertanya. Nah, bang Azlan adalah abang senior yang lumayan
mendalam ilmu agamanya. Karena itulah aku makin akrab dengannya. Semakin hari
rasa suka dengannya makin bertambah. Rasanya aku tak ingin berlama-lama dengan
hal yang satu ini.
Hati memang
tidak bisa main-main, salah memilih orang untuk pelampiasannya maka tidak akan
pernah tenang hati ini. Ya aku akui, aku belum pernah berpacaran. Baru kali ini
aku suka dengan orang berkapasitas SUKA BERAT. Mungkin ½ kg, atau bahkan 1 ton
beratnya. Ntahlah. Yang aku tahu aku suka dengan abang itu.
Akhirnya aku
memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya dengan bang azlan saat selesai
rapat salah satu organisasi yang kami ikuti. Terserahlah apa abang itu menerima
ataupun tidak aku tidak mau tau. Yang terpenting bebanku sudah lepas.
Kamipun
berkumpul disalah satu ruangan kampus yang menjadi tempat rapat setiap
bulannya. Hari ini aku bersemangat sekali, sebab abang azlan pemateri rapat
kali ini. Bagaimana tidak rasanya hari ini aku lebih lama bisa memandang
wajahnya didepan. Namun tiba-tiba HP ku berbunyi, ternyata telpon dari bang
azlan.
“ Hallo..assalamualikum bang”
“ Hallo dek, ini teman abang yang
punya HP ini”
“Ya.. benar pak” hati ini
bertanya-tanya mengapa orang lain yang memegang HP nya.dengan penasaran aku
tanya lagi ke bapak yang menelponku tadi
“Pak, kenapa HP abang ini, bisa
sampai ke bapak?”
“ Maaf dek, kami ingin memberi
tahukan bahwa abang yang punya hp ini 15 menit yang lalu mengalami kecelakaan
bermotor sekarang sedang menuju rumah sakit terdekat karena lukanya sangat
parah. Mungkin itu saja yang bisa kami beritahukan dek, harap kasi tau
keluarganya ya dek”.
Saat itu perasaanku bagai
tumpukan kapas putih yang indah, hancur berterbangan. Seketika itu juga aku
langsung menjerit sekuat-kuatnya.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bang
azlaaaaaaaaaaaannnnn”
Anggota rapat yang hadir pada
waktu itu, terkejut melihatku menjerit tiba-tiba.
“Kenapa wit..” tanya kakak
seniorku
“ Kakak, bang azlan kecelakaan 15
menit yang lalu, sekarang sedang menuju rumah sakit kak” sambil menagis
terisak-isak ku kuat kan juga untuk menjawab pertanyaan dari kakak seniorku.
Ntah apalah yang terjadi kenapa
bapak itu menelponku untuk memberitahukan berita kemalangan itu. Dengan tergesa-gesa
salah satu abang seniorku menarik tangan ku dan membawa ku ke parkiran kampus.
“ Mau kemna bang?”
“ Mau liat azlan gak kamu? Ayo
naik cepat” tanya abang itu.
Kamipun melaju dengan ke rumah
sakit dengan tergesa-gesa. Alhamdulillah kami sampai dengan selamat sampai ke
rumah sakit. Kamipun langsung bergegas
masuk keruangan IGD. Tepat waktu sekali dokter yang menangani bang azlanpun
keluar dari ruangan. Dengan perasaan cemas kamipun bertanya langsung kepada
dokter tersebut.
“Bagaimana hasilnya pak?”
“ Mohon maaf, nyawanya tidak
dapat tertolong lagi” jawab dokter dengan nada kecewa.
Sontak kamipun berdua langsung
berlari menuju ruang IGD memastikan bahwa berita itu salah, ternyata benar.
Innalillahiwainnailaihi riji’un. Satu katapun tak ada yang keluar dari mulutku,
air mataku langsung berhenti melihar jasadnya terbujur.
Setelah meninggalnya abang azlan,
tak ada organisasi yang aku ikuti lagi. Tak ada semangat lagi, semuanya hilang
begitu saja. Aku merasa tidak diberi kesempatan untuk menyangi seseorang, baru
pertma kali aku sayang dengan orang yang aku temukan sendiri. Kali ini harus
hancur,bahkan untuk melihat wajahnyapun tidak bisa lagi sampai kapanpun.
Tapi, lama kelamaan rasa kecewa
itu hilang, aku mulai berpikir bahwa setiap yang diciptakan Allah akan kembali
pada-Nya. Dan mungkin Allah akan gantikan rasa sayang ini kepada orang yang
benar-benar jodohku. Aku tidak boleh lemah seperti ini, aku tidak boleh menahan
rasa ketidak ikhlasanku menerima semua kenyataan ini. Nah mulai saat ini aku
harus berubah,positive thingking dengan Allah. Apapun itu manusia hanya bisa
merencanakn, namun hasilnya tetap kembali kepada Allah.
Sekian dan terimasih......... JJJJJJ
SELAMAT MEMBACA
DIBALIK KEJADIAN MALANG, ALLAH
SUDAH SIAPKAN BERJUTA KEJUTAN INDAH YANG TAK PERNAH DISANGKA-SANGKA OLEH
MANUSIA SEBELUMNYA. DENGAN CATATAN MANUSIA HARUS MENGIHKLASKAN SEGALA YANG
DIAMBIL KEMBALI DENGAN ALLAH.