Jumat, 30 Januari 2015

cerpen islami



PASAL HATI

Karya: iis wulandari (MHSWA PGSD UNP SUMBAR)
Senin 5 januari 2015
                Namaku Wita, dilahirkan disebuah desa kecil di Rokan Hilir salah satu kabupaten yang ada di provinsi Riau. Tidak begitu terkenal desa ini, tapi aku senag tinggal disini. Walaupun tempat ini tidak begitu indah pemandangannya seperti daerah yang telah aku jelajahi sampai sekarang.
                Dibesarkan dengan kedua orang tua yang begitu sangat menyayagi aku. Ayah ku bekerja sebagai buruh bangunan dan ibuku seorang guru honor. Singkat cerita aku disekolah kan di SD 006 Bangko Bakti, SMP N 2 Bangko Pusako dan SMA N 1 Bangko pusako. Jika mendengar riwayat pendidikan ku pasti yang akan terpikir adalah hal yang paling mengesankan selama bersekolah. Semua orang di dunia ini mempunyai sendiri kisah-kisah unik termasuk diriku. Dan di setiap cerita-cerita itu akan berbeda kronologinya. Tidak akan pernah ada yang sama disetiap cerita,apakah itu orang yang mengalaminya,atau cerita kejadiannya. Dan di setiap cerita itu pasti akan ada cerita yang paling diingat dengan sebab berbagai hal.
                Bermula dengan pertanyaan sepupu ku yang beberapa minggu lalu datang dari Malaysia.
“ Tak ade boy friend ke dek?” tanya sepupu ku.
Saat itu aku langsung terdiam sejenak, sambil memikirkan makna kata boy friend. Tentu saja bingung, ya bingung se bingung bingungnya. Se usia anak SMP saat saya dulu sangat polos kali. Mengapa tidak, dalam bahasa inggris yang saya tahu tentang boy friend adalah teman laki-laki. Belum tahu makna sesungguhnya dari 2 kata berbahasa inggris itu. Dengan tanggapan yang sangat polos aku pun langsung menjawab” udah bg, tak mungkin la tak punya”.
Mendengar jawaban ku ini sepupu ku malah kaget,,,
“ Cepat sangat dek, awak tu kecik lagi, dah pandai pula nak becewek, abang je tak ade awek la” jawab sepupuku.
Haaaaaa... langsung terheran-heran. Bagaimana tidak ternyata makna boy friend yang aku pahami sangat jauh berbeda dengan bahasa yang digunakan abang sepupu ku ini.
Berhari-hari berpikir mengenai boy friend yang dikatakan oleh abang sepupuku. Bercerita sedikit tentang jauhnya perbedaan remaja sekarang dan remaja yang tumbuh se level dengan aku dulu. Remaja di zaman aku dulu, jangankan berpacaran. Kenalan dengan teman sebaya laki-laki aja sudah takutnya luar biasa. Bahkan aku masih berpikir kalau perempuan dan laki-laki jika berpegangan tangan maka perempuan itu akan hamil. Nah, kalau remaja sekarang pacaran sebagai syarat untuk GAUL. Itulah yang aku pikirkan tau apa sih tentang GAUL anak remaja sekarang. Ditambah dengan cerita NARKOBA yang tak pernah berhenti, dan PERGAULAN BEBAS yang makin marak.
Ya, itulah akibat CINTA. Cinta merupakan hal yang dimiliki oleh semua orang. Cinta adalah hak semua orang. Tapi perwujudan dari cinta itu yang tergantung oleh orang yang memilikinya.
Berlanjut dengan cerita ku lagi. Ketika mulai menjalani masa sekolah SMA yang kata orang-orang adalah masa yang paling indah dalam semua jenjang pendidikan. Sifat remaja yang selalu ingin tau,membuat ku penasaran dengan hal itu.
Di dalam kelas saat mata pelajaran Ppkn aku bertanya pada temanku. Sani, ya sani ini adalah teman akrab ku sejak SMP.
“ Sani, aku mau tanya boleh kan?”
“ Boleh, mau tanya apa wit?” jawabnya.
“ Sebenarnya yang buat masa SMA itu indah kata orang-orang apa sih?
“ Jangan bilang kamu gak tau wit, kamu dah besar lho?
“ Beneran gak tau san, serius aku”
“ Hmmmm.. iya deh. Yang buat masa SMA itu indah adalah pacaran wit”
“ Haaa... Cuma itu aja. Ahhhh biasa aja tu kedengarannya san” jawab ku
“ Eleh.. kamu belum pernah suka sama laki-laki ya?”
“ Suka itu ya pernah, tapi Cuma sebatas kagum aja san, gak lebih”
“ Sama siapa memangnya?” tanya sani heran.
“ Malu bilangnya san, ntar aja ya. Kita masih belajar ni. Marah pula nanti bapak,bisa gawat dunia akhirat kita”. Jawabku meyakinkan sani.
                Akhirnya kami melanjutkan belajar sampai selesai. Lonceng berbunyi menandakan waktu istirahat telah sampai. Kamipun keluar kelas menuju kantin sekolah. Waktu aku duduk di katin sekolah, sani tiba2 menghampiriku dam memanggilku dengan suara agak keras.
“ Hay wit,”
“ Aaaaaaaaa... saniiii yang betul aja kalau mau manggil orang”
“ Terkejut ya wit?”
“Mau bunuh aku atau apa?” jawabku marah
“ Sorry wit, eh wit.. aku mau tanya ni. Siapa orangnya, kasi tau dong wit..” jawab sani memaksa
“ Endy san.. “ jawabku pelan
“ Ooo, pantaslah kamu tertarik dengan dia. Aku saja kalau tidak pacaran sama si Adi. Pasti aku mau sama dia”
Aku melirik sani, dia pun tersenyum seakan-akan senang melihat teman satunya ini menyukai teman laki-laki.
                Tidak pernah ada yang tau bahwa aku menyukai Endy sejak pertama sekolah SMA,namun semua itu aku tutup rapat-rapat. Sampai kelas XII SMA rasa suka itu tetap aku simpan rapi layaknya buku dalam lemari buku. Memang aku akui hati tidak bisa main-main dengan perasaan. Sekali tertuju pada hati lain, untuk pindah ke hati yang lain butuh waktu. Tidak semudah menyukai,mencintai dan menyayangi orang lain. Hingga akhirnya selesai sudah masa belajar ku di SMA, tidak ada kenangan yang indah, tidak ada hal yang harus di ingat untuk kenangan selama tiga tahun di SMA.  Berlanjut cerita ini ke masa kuliah ku.
                Memasuki perkuliahan semester pertama, diriku sempat jatuh hati dengan seorang abang senior di kampusku( ehemmm J ). Siapa yang tidak jatuh hati dengan abang seniorku yang satu ini, jelas sudah wajah yang tampan, ibadah yang memang teruji jika dilihat dari orangnya, sifat ramah yang tak pernah luput dari senyum simpulnya. Teringat dengan Endy, jujur saja masih ada perasaan suka. Tapi baru kali ini aku bingung dengan perasaan. Betapa tidak PASAL HATI yang satu ini merepotkan ku ternyata.
                Ketika aku berada di kantin sekolah, tiba-tiba serasa ada yang memanggilku, seperti.................suara.................yang benar saja( dalam hatiku bertanya)
“ Wita”
“Ya” aku laangsung menjawab walau tak tau itu suara siapa.
Nah.. ternyata aku lupa memberi tahu siapa nama abang seniornya( hehehe :v). Nama abang tu Azlan.
“ Besok ada reqruitment organisasi FORUM STUDI ISLAM di kampus, ikut gak?”
Ketika itu aku maw bilang apa, pikiranku serasa berhenti pada pandangan sesosok manusia itu. Tiba-tiba terdengar suara agak keras, serasa memanggilku dengan arah suara tepat didepanku.
“Wita.... wita...”
“ Ha.. iya bang” jawabku terkejut
“ Kok melamun Wit, o iya wit, kalau berminat ingin ikut ajak teman-teman yang lain ya”
“Iya kak,insyaallah” jawabku datar.
Dimulai dari percakapan itu, hari-hariku berubah 180 derajat dari sebelumnya. So pasti kenapa tidak, setiap hari aku ingin mengetahui apa saja kegiatan dari abang azlan. Dari mulai jam kuliahnya,kapan saja waktu dia keperpustakaan, dan yang paling jelas aku pasti tau jadwal dia datang ke rapat organisasi.
Beberapa bulan kenal dengannya,hubungan kami kami akrab. Karena memang aku mempunyai sifat ingin tahu yang sangat tinggi. Jadi kalau ada ilmu agama yang tidak aku ketahui tetap saja aku akan bertanya. Nah, bang Azlan adalah abang senior yang lumayan mendalam ilmu agamanya. Karena itulah aku makin akrab dengannya. Semakin hari rasa suka dengannya makin bertambah. Rasanya aku tak ingin berlama-lama dengan hal yang satu ini.
Hati memang tidak bisa main-main, salah memilih orang untuk pelampiasannya maka tidak akan pernah tenang hati ini. Ya aku akui, aku belum pernah berpacaran. Baru kali ini aku suka dengan orang berkapasitas SUKA BERAT. Mungkin ½ kg, atau bahkan 1 ton beratnya. Ntahlah. Yang aku tahu aku suka dengan abang itu.
Akhirnya aku memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya dengan bang azlan saat selesai rapat salah satu organisasi yang kami ikuti. Terserahlah apa abang itu menerima ataupun tidak aku tidak mau tau. Yang terpenting bebanku sudah lepas.
Kamipun berkumpul disalah satu ruangan kampus yang menjadi tempat rapat setiap bulannya. Hari ini aku bersemangat sekali, sebab abang azlan pemateri rapat kali ini. Bagaimana tidak rasanya hari ini aku lebih lama bisa memandang wajahnya didepan. Namun tiba-tiba HP ku berbunyi, ternyata telpon dari bang azlan.
“ Hallo..assalamualikum bang”
“ Hallo dek, ini teman abang yang punya HP ini”
“Ya.. benar pak” hati ini bertanya-tanya mengapa orang lain yang memegang HP nya.dengan penasaran aku tanya lagi ke bapak yang menelponku tadi
“Pak, kenapa HP abang ini, bisa sampai ke bapak?”
“ Maaf dek, kami ingin memberi tahukan bahwa abang yang punya hp ini 15 menit yang lalu mengalami kecelakaan bermotor sekarang sedang menuju rumah sakit terdekat karena lukanya sangat parah. Mungkin itu saja yang bisa kami beritahukan dek, harap kasi tau keluarganya ya dek”.
Saat itu perasaanku bagai tumpukan kapas putih yang indah, hancur berterbangan. Seketika itu juga aku langsung menjerit sekuat-kuatnya.
 Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bang azlaaaaaaaaaaaannnnn”
Anggota rapat yang hadir pada waktu itu, terkejut melihatku menjerit tiba-tiba.
“Kenapa wit..” tanya kakak seniorku
“ Kakak, bang azlan kecelakaan 15 menit yang lalu, sekarang sedang menuju rumah sakit kak” sambil menagis terisak-isak ku kuat kan juga untuk menjawab pertanyaan dari kakak seniorku.
Ntah apalah yang terjadi kenapa bapak itu menelponku untuk memberitahukan berita kemalangan itu. Dengan tergesa-gesa salah satu abang seniorku menarik tangan ku dan membawa ku ke parkiran kampus.
“ Mau kemna bang?”
“ Mau liat azlan gak kamu? Ayo naik cepat” tanya abang itu.
Kamipun melaju dengan ke rumah sakit dengan tergesa-gesa. Alhamdulillah kami sampai dengan selamat sampai ke rumah sakit. Kamipun langsung  bergegas masuk keruangan IGD. Tepat waktu sekali dokter yang menangani bang azlanpun keluar dari ruangan. Dengan perasaan cemas kamipun bertanya langsung kepada dokter tersebut.
“Bagaimana hasilnya pak?”
“ Mohon maaf, nyawanya tidak dapat tertolong lagi” jawab dokter dengan nada kecewa.
Sontak kamipun berdua langsung berlari menuju ruang IGD memastikan bahwa berita itu salah, ternyata benar. Innalillahiwainnailaihi riji’un. Satu katapun tak ada yang keluar dari mulutku, air mataku langsung berhenti melihar jasadnya terbujur.
Setelah meninggalnya abang azlan, tak ada organisasi yang aku ikuti lagi. Tak ada semangat lagi, semuanya hilang begitu saja. Aku merasa tidak diberi kesempatan untuk menyangi seseorang, baru pertma kali aku sayang dengan orang yang aku temukan sendiri. Kali ini harus hancur,bahkan untuk melihat wajahnyapun tidak bisa lagi sampai kapanpun.
Tapi, lama kelamaan rasa kecewa itu hilang, aku mulai berpikir bahwa setiap yang diciptakan Allah akan kembali pada-Nya. Dan mungkin Allah akan gantikan rasa sayang ini kepada orang yang benar-benar jodohku. Aku tidak boleh lemah seperti ini, aku tidak boleh menahan rasa ketidak ikhlasanku menerima semua kenyataan ini. Nah mulai saat ini aku harus berubah,positive thingking dengan Allah. Apapun itu manusia hanya bisa merencanakn, namun hasilnya tetap kembali kepada Allah.

Sekian dan terimasih......... JJJJJJ
SELAMAT MEMBACA
DIBALIK KEJADIAN MALANG, ALLAH SUDAH SIAPKAN BERJUTA KEJUTAN INDAH YANG TAK PERNAH DISANGKA-SANGKA OLEH MANUSIA SEBELUMNYA. DENGAN CATATAN MANUSIA HARUS MENGIHKLASKAN SEGALA YANG DIAMBIL KEMBALI DENGAN ALLAH.